timnas Indonesia U-19 berhasil meraih hasil ganda dalam kurun waktu
dua bulan terakhir. Pertama ketika di Sidiarjo, anak asuh Indra Sjafri
berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-19 setelah di final berhasil
mengalahkan Vietnam lewat drama adu penalti dengan skor 7-6.
Yang
terbaru adalah Garuda Jaya berhasil lolos ke putaran final ke putaran
final Piala Asia 2014 di Myanmar. Di laga terakhir penyisihan Grup G pra
Piala Asia U-19 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),
Jakarta, Sabtu (12/10/2013). Indonesia berhasil mengalahkan juara
bertahan sekaligus pemegang gelar sebanyak 12 kali Korea Selatan dengan
skor 3-2.
Pertanyaan sekarang muncul apakah mereka layak menjadi
wakil Indonesia menuju SEA Games 2013 sebagai ajang persiapan mereka ke
Piala Asia tahun depan?
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin pernah
mengatakan timnas ini akan diproyeksikan untuk mengikuti ajang SEA Games
2017 setelah Evan Dimas cs menjadi juara Piala AFF 2013 beberapa pekan
lalu.
"Untuk timnas U-19 ini BTN menyiapkan mereka untuk Sea Games
2017. Karena empat tahun lagi umur mereka maksimal 23 tahun. Jadi, kita
akan cari pemain-pemain terbaik. Kami yakin banyak pemain-pemain
bertalenta di tanah air yang belum terpantau,' ujar Djohar beberapa
waktu.
Jika dibandingkan dengan timnas Indonesia U-23 yang
dipersiapkan untuk Sea Games jelas berbeda apabila dilihat dari kelompok
umur. Selain itu, dari permainan secara tim maupun individu juga
berbeda.
Beberapa pekan lau, ambisi tim nasional Indonesia U-23
untuk menyabet medali emas Islamic Solidarity Games (ISG) kandas setelah
dibekap Maroko 2-1 dalam pertandingan final di Stadion Gelora Sriwijaya
Jakabaring. Padahal ajang itu dijadikan anak asuh Rahmad Darmawan
sebagai pemanasan menjelang Sea Games.
Dalam permainan Garuda Muda
di ISG kemarin, Andik Vermansyah dan kawan-kawan boleh dibilang cukup
baik. Mereka berhasil menang atas Maroko 1-0 di laga perdana, kalah atas
Palestina 1-2, menang adu penalti atas Turki di Semifinal 7-6 dan
akhirnya harus kalah 1-2 atas Maroko yang membuat mereka gagal meraih
medali emas.
Dalam empat pertandingan di ajang ISG, timnas U-23
nyaris bermain tanpa skema dan hanya bermain dengan bola panjang. Tak
ada pengatur serangan di lini tengah dan seorang finisher yang jempolan
di lini depan.
Selain itu, lini belakang sering membuat kesalahan
yang membuat penjaga gawang sekaligus kapten timnas, Kurnia Meiga jatuh
bangun mementahkan peluang dari lawan.
Boleh dibilang, apa jadinya jika tak ada Meiga di
bawah mistar Indonesia? Mungkin akan menjadi bulan-bulanan dari Maroko,
Turki, dan Palestina. Salah satu kegemilangan pemain asal Arema itu saat
di semifinal berhasil mementahkan penalti dari pemain Turki di babak
kedua.
Pola timnas dari dua laga ujicoba kontra Brunei dan
Singapura ditambah empat laga ISG 2013 biasa saja tak ada yang istimewa
karena hanya mengandalkan kualitas individu masing-masing.
Bandingkan
dengan torehan yang dilakukan timnas Indonesia U-19. Anak asuh Indra
Sjafri ini sebenarnya tak pernah diberikan target juara saat Piala AFF
U-19 2013 di Sidoarjo. Tapi mereka membuat kejutan di laga awal, timnas
menghajar Brunei di laga pertama dengan skor 5-0.
Mulai dari
sanalah, timnas Garuda Jaya menarik perhatian publik Indonesia. Mereka
berturut-turut meraih hasil positif, walau sempat kalah dari Vietnam di
penyisihan Grup tapi mereka bisa membalaskan dendamnya di final.
Setelah
juara di Sidioarjo, timnas lantas membuat sensasi yang lain lagi. Kali
ini dalam kualifikasi Piala Asia U-19 2014, timnas U-19 berhasil meraih
tiga kemenangan sempurna atas lawannya.
Pertama menang atas Laos
4-0, dilanjutkan dengan Filipina 2-0, serta kemenangan sensasional atas
juara bertahan Korea Selatan dengan skor 3-2.
Kunci keberhasilan
timnas bagaimana permainan dari kaki ke kaki dengan mengandalkan pasing
pendek ala klub Eropa. Bahkan, dari tujuh pertandingan selama Piala AFF
2013, operan yang dilakukan tercatat sebanyak 3.453 kali, dan 2.775 di
antaranya menemui target. Hal itu diutarakan Rudy Eka Priyambada serta
Syafic dari tim High Performance Unit.
HPU merupakan salah satu
tim sport science yang disiapkan BTN. HPU bertugas membantu tim pelatih
menyediakan data-data statistik penampilan Evan Dimas cs dan juga tim
lawan.
"Dengan angka itu, bisa dibilang juga bahwa sudah mendekati
capaian tim-tim Eropa, yang rata-rata melakukan operan sebanyak 700
kali setiap pertandingan," ujar Rudi.
Dalam penguasaan bola,
Indonesia juga berhasil meraih 84% berbanding 16% dalam laga kontra
Filipina salah satu contohnya. Permainan menawan timnas salah satunya
bermula dari Evan Dimas sebagai jendral di lini tengah juga.
Di
sektor penjaga gawang berdiri Ravi Murdianto yang menjadi penentu gelar
timnas U-19 di final AFF 2013 di Sidoarjo. Sebagai bek tengah ada
Hansamu Yama Pranata yang tampil cukup apik mengawal lini pertahanan
timnas Indonesia.
Di tengah, ada trio Evan Dimas, Muhammad
Hargianto dan Zulfiandi. Sementara di sektor lini serang, ada tiga
bomber haus gol mereka adalah Ilham Udin, Maldini dan Muchlis Hadi Ning.
Para pemain itu suskes mencuri perhatian dengan permainan apik mereka
di ajang Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia 2014 tanpa
mengecilkan peran dari pemain lainnya.
Pertanyaan sekarang muncul,
apakah timnas U-19 layak diberikan kesempatan untuk menuju Sea Games
2013 di Myanmar? Hal itu dilakukan agar jiwa kompetisi mereka tak luntur
karena tak ada even setelah ini. Dengan permainan indah dan skill
individu para pemainnya, timnas U-19 layak diberikan kesempatan itu agar
mereka terus berkembang dan menjadi bekal timnas senior di masa yang
aka datang.
Tapi Indra Sjafri meminta pemainnya dibiarkan
berkembang terlebih dahulu. "Biarkan buah matang di pohonnya," jawab
Indra singkat terkait kemungkinan "lompat umur" main di Sea Games.
No comments:
Post a Comment