Konflik dualisme Arema Indonesia, kini mulai kembali mencuat dan
memanas. Pihak Arema yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL)
meminta Arema IPL tidur dan mati saja. Jangan berharap bisa gabung
dengan Arema ISL.
Hal itu diungkapkan CEO Arema Indonesia, Iwan
Budianto, saat dimintai komentar wartawan soal kondisi Arema IPL kini
didera masalah dalam kompetisi IPL dan tak bisa berkompetisi di liga
profesional yang diakui PSSI.
"Sudahlah, Arema IPL itu tuntas
dan lebih baik tidur saja. Dulu penonton kita hanya 1.000-2.000 saja,
mereka puluhan ribu. Saat kita (Arema ISL) punya penonton banyak, mereka
mau gabung. Sudahlah, kalau mati ya mati saja," tegas Iwan.
Arema
yang kini sudah bertambah nama menjadi Arema Cronous Indonesia (ISL),
kata Iwan, sudah dibeli Bakrie. Tak ada investor lain yang akan masuk ke
Arema.
"Arema mayoritas sahamnya sudah dibeli Bakrie. Tidak ada investor baru karena Arema sudah dibeli Bakrie grup," tegasnya.
Menyikapi
komentar Iwan tersebut, Direktur Operasional Arema IPL, Haris Fambudy
tidak mau komentar. "No coment. kita bicara verifikasi saja. Karena
Semen Padang lolos AFC. Arema (IPL) juga wakil Indonesia di AFC 2012
lalu," kata Haris, Senin (07/10/2013).
Haris sangat optimistis Arema IPL bisa lolos verifikasi. Djoko Driyono pasti mengerti 5 aspek AFC dan FIFA.
"Jadi kita berpikir positif sajalah soal verifikasi Arema. Karena tahun 2012 lalu kita lolos main di AFC," tegasnya.
Arema
tidak diikutsertakan dalam play off IPL, tambah Haris, karena
menganggap PSSI akan langsung melakuan verifikasi kepada Arema IPL.
"Yang jelas kita optimistis Arema akan bisa berlaga di ISL," katanya.
No comments:
Post a Comment